Penanaman
Tujuan dari penanaman adalah hasil yang sebanyak-banyaknya, mutu yang sebaik-baiknya. Dengan syarat, tanaman harus subur dan sehat. Apabila tanaman tidak subur dan sehat maka bukan hasil yang sebanyak-banyaknya dengan mutu yang sebaik-baiknya yang kita dapat justru hasil yang sangat sedikit dengan mutu yang rendah. Sebelum melakukan penanaman, kita harus menentukan kapan waktu penanaman yang baik, persiapan lahan sebelum penanaman dilaksanakan, serta penentuan jarak tanam dan lubang tanam juga harus ditentukan terlebih dahulu. Beberapa faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap proses pertumbuhan serta hasil yang akan dituai nantinya dari budidaya tanaman oyong ini. Oleh karena itu, hal-hal tersebut harus benar-benar diperhatikan demi kesuksesan pelaksanaan suatu budidaya.
Lubang dan Jarak Tanam
Penentuan lubang dan jarak tanam menjadi salah satu faktor yang mutlak harus dipenuhi sebelum proses penanaman. Bagi tanaman oyong, penanaman pada bedengan yang berukuran 1m x 8m dilakukan dengan jarak tanam 35cm setiap tanaman. Setelah pengaturan jarak tanam selesai, pengaturan kedalaman lubang tanam juga menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan suatu proses budidaya. Pada penanaman oyong, kedalaman lubang tanah didasarkan pada jarak tanam yang sudah dilakukan yaitu sekitar 20 cm. Kemudian, biji oyong yang telah disediakan dimasukkan ke dalam lubang dengan diberi furadan agar hewan seperti semut tidak memakan biji tersebut. Setelah itu bji ditutup dengan tanah dan ditutup kembali dengan jerami. Penutupan biji oleh tanah tidak boleh terlalu rapat, sehingga masih ada celah bagi biji untuk dapat tumbuh dan memungkinkan masuknya sinar matahari.
Waktu Tanam
Penentuan waktu yang tepat untuk memulai penanaman juga merupakan faktor penting dapat terlaksanakannya proses budidaya denga baik. Oleh karena itu, kami memulai penanaman pada musim penghujan tepatnya pada tanggal 27 Januari 2010 karena penanaman tanaman oyong pada musim penghujan lebih baik dan dapat lebih memberikan hasil yang maksimal. Penanaman oyong ini dilakukan setelah lahan yang sebelumnya dipenuhi oleh gulma dibersihkan dan dilakukan penyisiran.
Pemeliharaan atau Perawatan
Penyiraman
Penyiraman sebaiknya dilakukan pada waktu pagi dan sore hari. Namun pada saat melakukan kegiatan, kami memulainya pada saat musim hujan berlangsung sehingga kami tidak perlu melakukan penyiraman kembali pada sore hari. Adapun tujuan dari penyiraman ini adalah :
a. Mengganti air yang menguap pada siang hari.
b. Mengembalikan kekuatan tanaman kepada keadaan tanaman di malam hari.
c. Penambahan terhadap tanaman yang kekuarangan air.
Penyiangan
Tujuan dilakukannya penyiangan adalah untuk membersihkan gulma atau rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman gambas. Gulma atau rumput liar ini memberikan pengaruh yang tidak baik untuk tanaman, sebagai berikut :
a. Menghalangi tumbuhnya tanaman.
b. Terjadi kompetisi mendapatkan unsur hara antara gulma dengan tanaman inti.
c. Gulma dapat menjadi sumber penyakit bagi tanaman inti.
d. Tempat mencari makan bagi serangga yang dapat m.erusak tanaman inti.
e. Terjadi kompetisi untuk mendapatkan cahaya dan CO2 antara tanaman inti dengan gulma
Pendangiran atau Mengemburkan Tanah
Pendangiran perlu dilakukan agar tanah yang menjadi padat akibat hujan lebat dapat gembur kembali. Pendangiran tidak boleh dilakukan pada saat tanah masih dalam kondisi basah atau tergenang air hujan supaya tanah tidak menjadi seperti bubur yang nantinya akan padat kembali. Pendangiran atau menggemburkan tanah ini dilakukan dengan tujuan:
a. Peredaran udara dan air tanah lebih sempurna.
b. Mengurangi penguapan air di dalam tanah, sehingga air dari dalam tanah yang hendak diuapkan melalu pipa-pipa kapiler tertahan dan dapat diserap oleh akar tanaman
Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang rusak atau tanaman yang tidak baik pertumbuhannya. Penyulaman dilakukan pada minggu pertama setelah proses penanaman bibit karena dari total tanaman yang ditanam sebanyak 44 benih yang tumbuh hanya 16 benih sehingga dilakukan penyulaman dengan harapan tanaman yang menjadi pengganti tersebut dapat tumbuh lebih baik.
Penjarangan
Penjarangan dilakukan secara bertahap sehingga dapat mencapai jarak yang diperlukan serta jumlah tanaman pada setiap lubangnya. Penjarangan dilakukan untuk mengurangi kompetisi antar tanaman dalam pengambilan nutrisi atau unsur hara serta air.
Pemberian Mulch
Mulch adalah penutup tanah yang terdiri dari bahan seperti jerami yang dipotong-potong. Pemberian mulch perlu, karena proses budidaya tanaman oyong ini berlangsung pada musim penghujan, sehingga dengan pemberian mulch dapat mengurangi hanyutnya tanah oleh air hujan.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan seminggu setelah proses penyulaman. Pemupukan dilakukan bersamaan dengan penyiangan. Jenis pupuk yang diberikan adalah urea dengan dosis 145gr/bedeng dan phonska 345gr/bedeng. Pemberiaan pupuk dilakukan dengan cara diberikan di sekeliling tanaman dengan kedalaman 15cm dan jarak dari pangkal tanam 10cm. Setelah pupuk diberikan, tanah ditutup dengan menyisakan sedikit rongga di sekitar tempat pemupukan (ditutup tipis-tipis).
Pemasangan Ajir
Pemasangan ajir dilakukan saat tanaman berusia 2 minggu. Tanaman oyong adalah tanaman yang merambat sehingga pemasangan ajir ini perlu dilakukan untuk membantu proses perambatan tanaman oyong sehingga tidak mengganggu tanaman pada bedengan yang lain serta memudahkan perawatan dan pertumbuhannya . Ajir yang digunakan terbuat dari bambu yang tipis dengan panjang sekitar 1,5 m dan lebar 15 cm.
Pengikatan Batang Oyong
Pengikatan oyong ini dilakukan dengan tujuan agar batang tanaman oyong dapat tumbuh lurus pada ajir dan tidak merambat pada bedengan lain dan mengganggu tanaman lain. Proses pengikatan batang oyong tidak perlu terlalu kuat dengan menyisakan sedikit ruang disekitar batang tanaman oyong untuk tempat tumbuh dan bergerak.
Pemberantasan Hama dan Penyakit
Penyakit yang ditemukan pada tanaman oyong adalah menguningnya dan berlubangnya daun oyong. Munculnya bercak-bercak kuning pada daun oyong menandakan bahwa tanaman oyong terserang penyakit. Bercak tersebut lama-lama menyebabkan daun menguning dan menjadi kering dan akhirnya buah oyong bisa membusuk. Karena umur tanaman oyong yang tergolong singkat, maka pemberantasan hama dan penyakit pada tanaman oyong dapat dilakukan dengan membersihkan daerah di sekitar bedengan termasuk mencabuti rumput-rumput liar atau gulma di sekitar tanaman serta menyemprotkan pestisida untuk membunuh hama yang dapat menjadi salah satu faktor perantara penyakit yang dapat menyerang tanaman oyong.